Setiap manusia pasti pernah berkhayal atau sekarang sering disebut dengan halu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata berkhayal adalah melihat sesuatu yang hanya ada dalam angan-angan.
Entah itu berhalu menjadi orang paling kaya di dunia, jalan-jalan di negara impian, dan khayalan-khayalan lainnya yang kita anggap sebagai kehidupan yang sempurna jika hal tersebut menjadi sebuah kenyataan. Tidak ada salahnya seseorang melakukan halusinasi atau berkhayal, karena ada beberapa manfaat yang dapat diterima bagi individu, seperti dapat meningkatkan motivasi, mengasah kreativitas, dan masih banyak lagi.
Namun, jangan sampai kita berkhayal secara
berlebihan karena hal tersebut justru tidak mendatangkan manfaat melainkan
dapat membuat seseorang mengalami gangguan psikologis.
Berkhayal berlebihan atau secara tidak wajar
tersebut disebut dengan Maladaptive daydreaming atau MD. Seseorang akan mampu
berkhayal hingga berjam-jam atau kebiasaan yang berulang-ulang untuk terus
terus berkhayal hingga dapat mengabaikan kehidupan social dan kegiatan-kegiatan
sehari-harinya. Ketika berkhayal terlalu lama, maka seseorang akan menghabiskan
waktu yang seharusnya dapat dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Maladaptive daydreaming atau MD sendiri adalah gejala
gangguan psikologi yang menyebabkan pengidapnya berkhayal dalam waktu yang
lama, sehingga mengabaikan hubungan dan kewajiban di dunia nyata. Tentunya hal
ini sangat berbahaya jika dibiarkan terus-menerus karena dapat menyebabkan
seseorang mengalami Skizofrenia.
Berkhayal atau berhalusinasi memang wajar
dilakukan semua manusia, yang tidak wajar adalah ketika seseorang berkhayal
terlalu sering hingga melupakan kehidupan nyatanya.
Lantas,
Bagaimana Menghentikan Menghayal Berlebih?
1. Hindari hal yang memicu kebiasaan menghayal (trigger)
Ketahuilah kebiasaan-kebiasaan apa yang sering dilakukan sehingga dapat memicu otak kita berkhayal secara berlarut-larut, misalnya ketika kita melihat akun social media para selebritis dapat membuat kita berkhayal memiliki kehidupan seperti mereka dan hal tersebut menghabiskan waktu berjam-jam karena keasyikan dalam dunia khayalan sendiri, maka hindari melihat akun-akun di social media itu lagi dengan melakukan hal lain yang lebih positif dalam dunia nyata.
2. Mengekspresikan diri sendiri di real life
Misalnya kita berkhayal menjadi orang yang sukses dalam dunia bisnis, daripada sibuk halu berjam-jam dan hal itu hanya sekedar khayalan. Lebih baik kita mengekspresikannya ke dalam dunia nyata, siapa tahu khayalan kita tersebut menjadi kenyataan jika kita mencoba untuk mengekspresikannya ke real life dan tidak hanya sekedar khayalan. Mulai dari hal-hal yang kecil, seperti mencoba mengikuti seminar seputar bisnis, mencoba bisnis kecil-kecilan, dan lain sebagainya.
3. Berlatih Mindfulness
Ketika sedang keasyikan berhalu hingga lupa waktu, cobalah untuk mengalihkan pikiran dengan membuang semua kehaluan itu dan kembali membawa pikiran kita ke masa sekarang (real life)
4. Konsultasi ke psikolog atau psikiater
Ini merupakan cara yang dapat dipilih jika seseorang sudah susah untuk menghentikan kebiasaan halu secara berlebihan hingga mengidap Skizofrenia, maka cobalah untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater agar diberikan solusi yang terbaik.