Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Apa Yang Dimaksud Dengan Kesehatan Mental

Selasa, 06 September 2022 | 15:19 WIB Last Updated 2022-09-06T08:19:10Z
kondisi stres yang dihadapi oleh seseorang


Kesehatan mental yang baik merupakan kondisi ketika batin kita berada pada keadaan nyaman dan tenang, keadaan inilah yang memungkinkan kita untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain yang ada di sekitar kita.


Seseorang yang memiliki mental sehat dapat menggunakan kemampuan dan potensi diri secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain. Namun sebaliknya yang terjadi pada orang yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk terhadap diri dan orang lain.


Penyakit mental dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan seseorang, tidak hanya merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain, penyakit mental juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya kita menjalankan pola hidup sehat untuk memperbaiki kondisi mental kita.


Terdapat beberapa jenis masalah kesehatan mental dan berikut ini adalah tiga jenis kondisi yang paling umum terjadi.



1. Stres

Stres merupakan keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental. Seseorang yang mengalami stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan dapat memicu depresi.


Stres bukan hanya dapat memengaruhi psikologi seseorang, namun stres juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan gangguan kesehatan fisik penderitanya.


Berikut ini adalah contoh dampak stres terhadap perilaku seseorang:

  • Selalu marah, terkadang kemaharan yang diluapkan sangat sulit dikendalikan.
  • Menjadi perokok atau merokok secara berlebihan. Stres yang dihadapi seseorang akan memancing seseorang tersebut untuk meluapkan kepada hal-hal yang dapat bermanfaat seperti merokok
  • Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. Sama halnya seperti rokok, orang yang mengalami stres akan cendrung mengonsumsi minuman keras, dengan berkumpul dengan teman temannya.
  • Menjadi penyendiri dan enggan berinteraksi dengan orang lain. Hal ini disebabkan karna kepercayaan diri dan motivasi yang hilang.
  • Enggan makan atau makan secara berlebihan. Hal ini tergantung dengan sifat seseorang. untuk sebagian wanita ada yang melampiaskan stresnya dengan makan secara berlebihan.



2. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan kondisi gangguan psikologis. Ketika seseorang mengalami rasa cemas berlebihan, hal ini akan berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya. Untuk sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu, sebagai contoh saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja. Namun pada penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap situasi. Itu sebabnya orang yang mengalami kondisi ini akan sulit merasa rileks pada kehidupannya setiap hari.

Selain gangguan kecemasan yang berlebihan, gejala psikologis lain yang dapat muncul pada penderitanya ialah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.

Gangguan kecemasan akan berpengaruh terhadap gangguan fisik lainnya, seperti:

  • Sulit tidur
  • Badan gemetar
  • Mengeluarkan keringat secara berlebihan
  • Otot menjadi tegang
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Lelah
  • Sakit perut atau kepala
  • Pusing
  • Mulut terasa kering
  • Kesemutan
Beberapa faktor yang dapat memicu munculnya kondisi gangguan kecemasan diantaranya adalah trauma akibat intimidasi, pelecehan, dan kekerasan di lingkungan luar ataupun keluarga. Faktor risiko lainnya yaitu kondisi stres yang berkepanjangan, gen yang diwariskan dari orang tua, dan ketidakseimbangan hormon serotonin dan noradrenalin di dalam otak yang berfungsi mengendalikan suasana hati.

Gangguan kecemasan dapat dihilangkan dengan cara seperti mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, berfikir positif, memiliki ketenangan diri, hindari minuman dan makanan yang mengandung kafein dan alkohol. Namin jika pengobatan mandiri tidak memberikan perubahan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.


3. Depresi
Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya secara terus menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Hal ini akan mempengaruhi perasaan dan emosi pada jiwa seseorang, depresi juga dapat menyebabkan masalah fisik, mengubah pola pikir, serta mengubah cara berperilaku penderitanya. Penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Bahkan pada kasus tertentu, mereka dapat menyakiti diri sendiri dan mencoba mengakhiri hidup.

Berikut adalah beberapa gejala psikologi seseorang yang mengalami depresi:

  • Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu.
  • Selalu merasa sedih, bahkan terus-menerus menangis.
  • Selalu merasa bersalah dan memiliki khawatir berlebihan.
  • Tidak dapat menikmati hidup karena kehilangan rasa percaya diri.
  • Sulit membuat keputusan dan mudah tersinggung.
  • Sikap acuh terhadap orang lain.
  • Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri

×
Berita Terbaru Update